Monday, August 11, 2008

KOMPLIKASI DIABETES MELLITUS


Diabetes merupakan penyakit yang memiliki komplikasi (menyebabkan terjadinya penyakit lain). Hal ini berkaitan dengan kadar gula darah yang tinggi terus menerus, sehingga berakibat rusaknya pembuluh darah, saraf dan struktur internal lainnya.

Zat kompleks yang terdiri gula di dalam dinding pembuluh darah menyebabkan pembuluh darah menebal dan mengalami kebocoran. Akibat penebalan ini maka aliran darah akan berkurang, terutama yang menuju ke kulit dan saraf.
Kadar gula darah yang tidak terkontrol juga cenderung menyebabkan kadar zat berlemak dalam darah meningkat sehing mempercepat terjadinya aterosklerosis (penimbunan plak lemak di dalam pembuluh darah). Aterosklerosis ini 2-6 lebih sering terjadi pada penderita diabetes mellitus.
Sirkulasi darah yang buruk ini melalui pembuluh darah besar bisa melukai otak, jantung, dan pembuluh darah kaki, sedangkan pembuluh darah kecil bisa melukai mata, ginjal, saraf dan kulit serta memperlambat penyembuhan luka.
Penderita diabetes mellitus bisa mengalami berbagai komplikasi jangka panjang jika diabetes tidak dikelola dengan baik. Komplikasi yang lebih sering terjadi dan mematikan adalah serangan jantung dan stroke.
Kerusakan pada pembuluh darah mata bisa menyebabkan gangguan penglihatan akibat kerusakan pada retina mata. Kelainan fungsi ginjal bisa menyebabkan gagal ginjal sehingga penderita harus menjalani cuci darah.
Gangguan saraf dapat bermanifestasi dalam beberapa bentuk. Jika satu saraf mengalami kelainan fungsi (mononeuropati), maka sebuah lengan atau tungkai biasa secara tiba-tiba menjadi lemah. Jika saraf yang menuju ke tangan, tungkai dan kaki mengalami kerusakan (polineuropati diabetikum), maka pada lengan dan tungkai bisa dirasakan kesemutan atau nyeri seperti terbakar dan kelemahan.
Kerusakan pada saraf menyebabkan kulit lebih sering mengalami cedera karena penderita tidak dapat meredakan peruhan tekanan maupun suhu.
Berkurangnya aliran darah ke kulit juga bisa menyebabkan borok dan semua penyembuhan luka berjalan lambat. Borok di kaki bisa sangat dalam dan mengalami infeksi serta masa penyembuhannya lama sehingga sebagian tungkai harus diamputasi.
Sumber: Award Kesehatan Volume 2

KOMPLIKASI DIABETES BERISIKO KEMATIAN

Ancaman diabetes mellitus terus membayangi kehidupan masyarakat. Sekitar 12-20% penduduk dunia diperkirakan mengidap penyakit ini dan setiap 10 detik di dunia orang meninggal akibat komplikasi yang ditimbulkan.
Komplikasi diabetes terjadi pada semua organ dalam tubuh yang dialiri pembuluh darah kecil dan besar. Diabetes mellitus menjadi penyebab kematian 50% akibat penyakit jantung koroner dan 30% akibat gagal ginjal. Selain kematian, diabetes mellitus juga menyebabkan kecacatan.
Sebanyak 30% penderita diabetes mellitus mengalami kebutaan akibat komplikasi retinopati dan 10% harus menjalani amputasi tungkai kaki. Bahkan diabetes membunuh lebih banyak dibandingkan dengan HIV/AIDS.
Untuk penderita diabetes, komplikasi bisa dicegah dengan mengendalikan gula darah. Dokter tidak langsung meresepkan obat melainkan meminta pasien agar merubah gaya hidupnya. “Ubah lifestyle dengan lebih aktif melakukan kegiatan jasmani dan mengatur makan.
Sumber: http://www.medicastore.com/


MENCEGAH BAHAYA DIABETES MELLITUS

Pemantauan kadar gula darah merupakan bagian yang penting dari pengobatan diabetes mellitus. Adanya glukosa bisa diketahui dari air kemih. Tetapi, pemeriksaan air kemih bukan merupakan cara yang baik untuk memantau pengobatan atau menyesuaikan dosis pengobatan.

Saat ini kadar gula darah dapat diukur sendiri dengan mudah oleh penderita di rumah dengan menggunakan alat pengukur glukosa darah. Penderita diabetes mellitus harus mencatat kadar gula darah mereka dan melaporkannya kepada dokter agar dosis insulin atau obat hipoglikemiknya dapat disesuaikan.
Insulin maupun obat hipoglikemik per-oral bisa terlalu banyak menurunkan kadar gula darah sehingga terjadi hipoglikemia (rendahnya kadar gula dalam darah). Hipoglikemia juga bisa terjadi jika penderita kurang makan atau tidak makan pada waktunya atau melakukan olahraga yang terlalu berat tanpa makan.
Jika kadar gula darah terlalu rendah, organ pertama yang terkena pengaruhnya adalah otak. Untuk melindungi otak, tubuh segera mulai membuat glukosa dari glikogen yang tersimpan di hati.
Proses ini melibatkan pelepasan epinefrin (adrenalin), yang cenderung menyebabkan rasa lapar, kecemasan, meningkatnya kesiagaan dan gemetaran. Berkurangnya kadar glukosa darah ke otak bisa menyebabkan sakit kepala.
Hipoglikemia harus segera diatasi karena dalam beberapa menit bisa menjadi berat, menyebabkan koma dan kadang cedera otak menetap. Jika terdapat tanda hipoglikemia, penderita harus segera makan gula.
Oleh sebab itu, penderita diabetes mellitus selalu membawa permen, gula atau tablet glukosa untuk menghadapi serangan hipoglikemia. Atau penderita segera minum segelas susu, air gula atau jus buah, sepotong kue, buah-buahan atau makanan manis lainnya.

HINDARI DIABETES DENGAN MENGUBAH GAYA HIDUP

Faktor keturunan memiliki pengaruh apakah seseorang dapat terkena diabetes mellitus atau tidak. Selain keturunan, gaya hidup juga berperan besar. Diabetes tipe 2 sering terjadi pada orang yang mengalami obesitas. Obesitas atau kegemukan merupakan pemicu terpenting penyebab diabetes.
Obesitas artinya berat badan berlebih minimal sebanyak 20% dari berat badan ideal. Juga berarti indeks masa tubuh lebih dari 25 kg/m2. Lemak yang berlebih akan menyebabkan resistensi terhadap insulin. Ini menjelaskan mengapa diet dan olahraga merupakan metode penatalaksanaan untuk diabetes tipe 2.
Dengan menurunkan berat badan dan meningkatkan massa otot, akan mengurangi jumlah lemak sehingga membantu tubuh memanfaatkan insulin dengan lebih baik. Ternyata ada hubungan antara diabetes tipe 2 dengan letak tumpukan lemak terbanyak. Bila timbunan lemak terbanyak terdapat di perut maka risiko terkena diabetes lebih tinggi.
Para peneliti juga percaya bahwa gen yang membawa sifat obesitas ikut berperan dalam menyebabkan diabetes. Gen yang bernama gen obes ini mengatur berat badan melalui protein pemberi kabar apakah kita lapar atau tidak. Pada percobaan dengan tikus, bila gen ini bermutasi maka tikus akan menjadi obes (gemuk) dan mengalami diabetes tipe 2.
Penelitian menunjukkan bahwa kegemukan berhubungan dengan waktu yang dihabiskan di depan TV dan komputer. Menonton TV akan menyebabkan tidak bergerak juga berpengaruh terhadap pola makan mengemil.
Sumber: Award Kesehatan Volume 2

1 comment:

  1. All thanks to this great herbal doctor who cured me from (LUPUS DISEASE) his name is dr imoloa. I suffered lupus disease for over 8 years with pains like: joints, Skin rash, Pain in the chest, swollen joints and many more. The anti-inflammatory drugs couldn’t cure me, until I read about his recommendation. 2 months ago, I contacted him through his email address. ebhotaehijator@gmail.com . and he sent me the herbal treatment through DHL courier service and he instructed me on how to drink it for good two weeks. after then, And I was confirmed cured and free at the hospital after taken his powerful herbal medications You too can be cured with it if interested, he also uses his powerful herbal healing medicine to cure disease like:parkison disease, vaginal cancer, epilepsy, Anxiety Disorders, Autoimmune Disease, Back Pain, Back Sprain, Bipolar Disorder, Brain Tumour, Malignant, Bruxism, Bulimia, Cervical Disk Disease, cardiovascular disease, Neoplasms, chronic respiratory disease, mental and behavioural disorder, Cystic Fibrosis, Hypertension, Diabetes, asthma, Inflammatory autoimmune-mediated arthritis. chronic kidney disease, inflammatory joint disease, back pain, impotence, feta alcohol spectrum, Dysthymic Disorder, Eczema, skin cancer, tuberculosis, Chronic Fatigue Syndrome, constipation, inflammatory bowel disease, bone cancer, lungs cancer, mouth ulcer, mouth cancer, body pain, fever, hepatitis A.B.C., syphilis, diarrhea, HIV/AIDS, Huntington's Disease, back acne, Chronic renal failure, addison disease, Chronic Pain, Crohn's Disease, Cystic Fibrosis, Fibromyalgia, Inflammatory Bowel Disease, fungal nail disease, Lyme Disease, Celia disease, Lymphoma, Major Depression, Malignant Melanoma, Mania, Melorheostosis, Meniere's Disease, Mucopolysaccharidosis , Multiple Sclerosis, Muscular Dystrophy, Rheumatoid Arthritis, Alzheimer's Disease Contacts him today and get permanently cure. contact him via... email- drebhotasolution@gmail.com /whatssapp-+2348089535482

    ReplyDelete