Tuesday, August 12, 2008

DIABETES MELLITUS, MEREKA YANG SEHAT 2

Gambar proses pemulihan gangren diabetes mellitus

Semoga gambar-gambar ini lebih memberi harapan bagi penderita diabetes bisa cepat pulih, dengan mengonsumsi Kalsium 2 dan Chitosan untuk perawatannya. Penderita ditangani oleh Rosidin di Cikarang.







Gula darah pasien saya sudah stabil

Diabetes merupakan penyakit yang diakibatkan oleh kemunduran fungsi organ (degeneratif). Pasien saya Hj. Aminah (52 tahun) menderita diabetes dengan kandungan gula darah mencapai 700 mg/dl. Sampai mengakibatkan luka terbuka (gangren/borok) pada payudara.
Lalu, saya berikan Kalsium 2 dan Chitosan. Kalsium 2 berperan memperbaiki sel-sel pankreas. Sehingga, organ tersebut bisa berfungsi lebih baik. Lalu Chitosan berperan mengikat gula darah.
Alhamdulillah dalam 5 hari kandungan gula darah turun menjadi 300 mg/dl. Luka pun kering dan sembuh. Kini kandungan gula darah Hj. Aminah sudah dibawah 200 mg/dl. Obat dokter boleh ditinggalkan.
Saya anjurkan pula minum Zinc dan Teh untuk menurunkan berat badan.

Gula darah kembali normal

Dr. Jumirat Hadi, kepada UGD RS Atmajaya Jakarta pernah menangani pasien ibu Ratna (52 tahun) yang menderita kencing manis. Kadar gula mencapai 326 mg/dl (setelah makan) dan 216 mg/dl (puasa). Lalu ia menyarankan minum Antelipemic Tea, Kalsium 2 dan Vigor.
Dua bulan setelah mengonsumsi nutrisi Tianshi, gula darah saat puasa menjadi 187 mg/dl. Saat itu kami menganjurkan agar ibu tersebut meneruskan minum.
Sekarang ia hanya minum tehnya saja.

Lebih murah dari dua mobil Kijang

Seorang pengusaha minta bantuan saya untuk mengatasi diabetes yang sudah menyerang kakinya (foto inzet). Ketika pertama kali datang, saya lihat kedua kakinya sudah terdapat luka menganga besar, bahkan salah satunya sudah sampai ke tulang. Saya menggunakan Kalsium 2 dan Chitosan untuk merawat lukanya.
Cukup lama juga waktu yang dibutuhkan untuk merawat kakinya yang sudah luka parah. Minggu demi minggu lukanya mulai menutup dan mengering. Tanpa terasa setelah lewat dua bulan, dia sudah menghabiskan lebih dari 3 juta rupiah untuk membeli produk Tianshi.
Mungkin Anda mengira bahwa dia akan mengeluhkan biaya yang besar untuk penanganan penyakitnya. Tapi ternyata dia justru berbahagia.
“Saya sudah dua tahun merawat kaki ini dan hasilnya masih begitu-begitu saja. Padahal biayanya sudah sama harga 2 mobil Kijang”.
Rupanya nutrisi Tianshi tidak hanya lebih memberikan hasil, tapi juga jauh lebih hemat. Saya bersyukur.

Luka karena diabetes tak jadi amputasi

Bulan Desember 2006 lalu, ayah saya sakit. Kaki kanannya bengkak dan tidak bisa digerakkan, disebabkan oleh infeksi dan terdapat lubang yang dipenuhi nanah. Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan ayah saya mengidap penyakit kecing manis. Kadar gulanya waktu itu 350.
Dokter memberi ayah obat untuk menurunkan kadar gula darahnya mengatasi nanah tersebut. Beberapa hari kemudian, nanah muncul lagi. Dan dokter pun melakukan penyedotan ulang. Dokter berkata bila nanahnya muncul lagi, maka kaki ayah saya harus diamputasi agar pembusukan tidak menjalar ke jaringan tubuh lain.
Saya menceritakan kondisi ayah pada dr. Rahmawati. Beliau menyarankan agar saya memberi ayah produk-produk Tianshi berupa Chitosan, Kalsium 2 dan Ampelipemic Tea. Khusus Chitosan selain diminum juga ditaburkan pada kaki yang bernanah. Ajaib sekali, dalam tempio seminggu, gula darah ayah turun menjadi 250. Luka di kakinya mengering dan rasa sakitnya berkurang banyak. Seminggu kemudian kadar gula darah ayah turun. Lukanya mulai menutup.
Tepat sebulan setelah mengonsumsi produk Tianshi, ayah bisa berjalan. Bahkan sudah bisa mengendarai sepeda motor, dan kembali bekerja seperti sebelum sakit. Untuk memulihkan dan menjaga kesehatan, kini ayah rajin berolahraga, selalu mengontrol makanan, dan tak lupa mengonsumsi produk Tianshi.

Tidak jadi diamputasi

Ayah saya penderita diabetes sangat parah hingga mencapai 600 mg/dl. Suatu ketika menggunting kuku kaki, tanpa sengaja terjadi luka, sampai akhirnya membusuk dan bernanah (gangren).
Saat itu dokter merekomendasikan untuk diamputasi hingga mata kaki. Kemudian saya menganjurkan ayah saya untuk meminum Kalsium 2, dan hasilnya setelah dua minggu lukanya mengering dan ia tidak perlu diamputasi.

Sumber: Seri penyakit dan penanganannya 1, Diabetes












KOMBINASI NUTRISI TIANSHI DENGAN OBAT DOKTER

Selama ini dokter Faisal sering menangani pasien dengan berbagai penyakit, seperti diabetes mellitus (DM), hepatitis, lever, dan jantung koroner. Ia secara seksama memantau perkembangan pasien yang ditanganinya. Profesi dokter membuat Faisal harus hati-hati dan teliti jika ingin melakukan terapi.

Secara umum, pada awal terapi, para dokter selalu mengombinasi obat-obatan dengan nutrisi Tianshi. “Mereka yang menderita Lever, saya anjurkan agar tetap mengonsumsi obat dokter selama dua minggu. Setelah itu, saya tidak kasih lagi obat dokter. Pasien saya berikan Cordyceps dan Vitality”, kata Faisal.
Kombinasi obat dokter dengan produk Tianshi seringkali harus dilakukan. Penderita jantung koroner seringkali merasakan nyeri yang tidak tertahankan. Hal ini tidak mungkin hanya memberikan nutrisi Tianshi. Rasa nyeri itu bisa hilang dengan memberikan obat dokter. “Jika baru pertama kali ingin menggunakan Tianshi, obat dokter tertentu tidak bisa langsung ditinggalkan”, kata Faisal.


Diabetes Mellitus

Bagi sebagian penderita penyakit diabetes mellitus (DM) itu seperti jalan menuju kiamat. Karena penyakit ini efeknya mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Di kepala: rambut akan rontok lalu botak. Di otak: penderita terancam stroke. Di jantung: kardiovaskuler. Di hidung: sinusitis. Di mata: katarak. Di paru-paru: TBC. Lalu, ginjal, prostat. Di kaki: borok. Dan lain sebagainya.
Efek tersebut bukan hanya karena obat. Karena, penderita DM biasanya mengidap trigliserit tinggi dan kolesterol tinggi. Penyebab DM dulu (sebelum tahun 80-an) berbeda dengan sekarang. “Kalau dulu, DM itu dianggap penyakit keturunan. Sekarang, DM itu adalah akibat dari gaya hidup, terutama pola makan yang tidak sehat”, kata Faisal.
Sama dengan penyakit lain, penggunaan produk Tianshi juga akan lebih efektif jika awalnya dikombinasi dengan obat dokter. Penderita DM mengalami masalah pada pankreas. Sementara, produk Tianshi mempunyai ‘tugas’ memperbaiki sel-sel jaringan yang bermasalah. “Bagaimana mungkin perbaikan itu efektif sementara pankreas tetap bekerja keras”, kata Faisal.
Obat dokter itu berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah, sehinga produk Tianshi akan efektif merangsang pankreas untuk memproduksi insulin. Obat-obatan membuat pankreas tidak bekerja keras saat diperbaiki dengan Tianshi. “Pada kondisi pankreas tidak bekerja keras, maka kerja Kalsium 2 memperbaiki sel-sel pankreas akan lebih cepat”, kata Faisal.
Biasanya Faisal menganjurkan terapi kombinasi obat dokter dengan produk Tianshi untuk jangka waktu satu bulan. Obat dokter itu memiliki masa kerja sekitar 12 jam, sehingga sehari minum dua kali. Kalsium 2 sebaiknya juga diberikan sehari dua kali. “Yang penting adalah memberi jarak minimal satu jam. Jika obat penurun gula darah diminum sebelum makan, maka Kalsium 2 sesudah makan”, kata Faisal.
Penderita DM biasanya juga dianjurkan minum Chitosan. Faisal menganjurkan agar pasien minum Chitosan pada jam 6 pagi. Lalu, dilanjutkan dengan minum obat dokter satu jam kemudian. Setelah makan pagi sekitar jam 8, baru minum Kalsium 2 dan atau Diacont. Jadi obat dokter sudah lebih dulu menurunkan gula darah. Saat pankreas tenang itulah, Kalsium 2 bekerja memperbaiki sel-sel yang rusak. “Energi yang ada pada pankreas juga berperan dalam perbaikan jaringan sendiri”, kata Faisal.
Jadi, penderita diabetes mellitus tidak begitu saja dibebaskan dari obat dokter sampai gula darah terkontrol.
Faisal biasanya menganjurkan penderita DM memeriksa gula darah sewaktu tanpa puasa. Jika sudah berada pada ukuran 150 mg/dl, barulah obat dokter dihentikan. Tingkat kadar gula dalam darah tersebut biasanya tercapai dalam jangka waktu sebulan sampai satu setengah bulan.

Sumber: Award New Edition, Volume 7


SEKILAS DIACONT & BARLEY GREEN II

DIACONT (DIABETES CONTROL)

Kemasan: 375 mg x 60 kapsul/botol. Harga konsumen: Rp 322.000.
Nama Diacont berasal dari kata Diabetes control adalah makanan suplemen ideal untuk penderita kencing manis atau diabetes mellitus, dan gangguan jantung.
Diacont dapat membantu mengurangi kandungan gula dalam darah, memperbaiki serta merawat ginjal agar berfungsi dengan baik. Menjaga elastisitas pembuluh tajuk jantung. Mencegah penyempitan pada pembuluh darah, mengontrol nafsu makan yang berlebihan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah terjadinya infeksi pada kulit, mencegah pendarahan yang serius, serta meningkatkan stamina tubuh yang lemah.
Diacont sangat aman dikonsumsi oleh segala tingkat usia, bahkan oleh wanita hamil. Karena tidak memiliki efek samping untuk penggunaan dalam jangka waktu yang panjang.
Manfaat Diacont ini telah terbukti melalui uji coba laboratorium yang intensif dan uji coba terhadap obat-obat dan suplemen-suplemen tradisional lain, juga telah membuktikan bahwa Diacont lebih unggul yang memiliki khasiat khusus dalam mengontrol kadar gula darah. Uji coba intensif telah dilakukan untuk memastikan efek positif Diacont dan produk yang sama sudah dipasarkan di Jepang, Australia, Hongkong dan Cina, sekitar 90% pemakai menunjukkan reaksi positif terhadap Diacont.

BARLEY GREEN TABLET II

Barley Green Tablet II termasuk katagori produk nutrisi basa yang mengandung gizi lengkap dan mudah diserap tubuh. Produk ini terbuat dari ekstrak tunas gandum alami. Bahan bakunya ditanam secara organik. Diolah menjadi konsentrat dengan temperatur rendah sehingga kandungan gizinya utuh.
Formulanya ditambah dengan ekstrak pare dan daun mulberry. Produk ini kaya dengan kandungan zat klorofil murni, enzim, dan momordicoside, mulberry polysacharide dan mulberry leaf alkaloid, serta vitamin dan mineral.
Zat momordicoside yang juga disebut INSULIN ALAMI, sedangkan mulberry polysacharida dan mulberry leaf alkaloid merupakan zat penurun gula darah dengan aman, tanpa efek samping bagi tubuh manusia.
Pendek kata Barley Green Tablet II merupakan produk nutrisi alami yang cocok bagi penderita diabetes. Harga konsumen: Rp 345.000.





































Monday, August 11, 2008

DIABETES MELLITUS, MEREKA YANG SEHAT

Diabetesku sembuh, kembali bisa beraktifitas

Saya bekerja di perusahaan kontraktor di Jakarta. Kesibukan bekerja membuat saya lupa dengan kesehatan. Suatu saat saya merasakan ada yang salah dengan kesehatan saya. Kepala sering pening, mata berkunang-kunang bahkan merasakan kegelapan. Yang mengkhawatirkan, luka di bagian kaki kanan tak pernah sembuh dan bertambah parah dari hari ke hari.
Ketika memeriksakan diri ke dokter, saya divonis menderita diabetes melitus stadium tinggi. Kadar gula sampai 400-an. Saya sangat kaget. Saya berusaha mengikuti saran dokter untuk melaksanakan program diet ketat. Serta minum obat secara rutin. Saya datangi sejumlah pengobatan alternatif ternama. Pada saat bersamaan, saya juga juga rajin menyambangi rumah sakit besar mulai dari Jakarta sampai Perth Australia, Singapore, Bangkok Thailand dan Beijing China. Hasilnya? Semuanya sia-sia! Saya tidak pernah sembuh.
Tujuh tahun sudah waktu berlalu. Kesehatan kian terasa memprihatinkan dari hari kehari. Luka bertambah parah membuat saya tidak bisa berjalan. Kini saya harus duduk diatas kursi roda dan tidak bisa bepergian ke mana-mana. Saya hanya bisa pasrah dan berdoa agar Tuhan memberikan jalan bagi kesembuhanku.
Tuhan ternyata Maha Mendengar. Dari seorang distributor Tianshi saya ditawari untuk mengkonsumsi produk-produk food supplements dari China. Karena sebelumnya saya memang pernah mendengar tentang khasiat produk Tianshi ini, yang biasa menyembuhkan berbagai penyakit akut.
Setelah 1 bulan mengonsumsi Kalsium 2 dan Chitosan serta menaburkan serbuk Chitosan ke luka di kaki yang sudah diderita selama 7 tahun, luka perlahan-lahan mengering, rasa pening dan mata berkunang-kunang pun jarang terasa. Saya mulai sehat.
Setelah beberapa bulan mengonsumsi Kalsium 2 dan Chitosan, saya benar-benar merasa bebas dari rasa sakit yang selama ini saya derita. Terakhir kali memeriksakan diri ke rumah sakit, dokter mengatakan bahwa kadar gula saya menurun menjadi 120.
Puji Tuhan! Melalui produk Tianshi, Tuhan menyembuhkan saya. Kini saya bisa beraktifitas lagi, bisa berpergian kemana-mana tanpa halangan. Saya percaya, masih banyak orang akan sembuh berkat Tianshi.
Sumber: Majalah Vision

Diabetes membaik maag pun hilang

Sejak 1 April 1988 penyakit kencing manis (diabetes mellitus) yang saya derita semakin menjadi. Faktor pertama, karena ibu kandung saya, Hj. Rohani Umar (83 th) memang pengidap kencing manis. Kedua, sejak saya berdinas di Departemen Pertanian di Jakarta, frekuensi tugas ke luar kota semakin meningkat. Makanan cepat saji menjadi konsumsi sehari-hari. Faktor terakhir semakin memperparah penyakit kecing manis yang saya derita.
Dulu, saya tidak terlalu khawatir dengan akibat diabetes. Saya menganggapnya lumrah saja, tidak berbahaya seperti penyakit jantung atau stroke. Namun, pada tahun 1994 diabet yang saya derita mulai mengganggu kondisi tubuh. Badan mulai terasa lemas, lesu, nafsu makan besar, suka haus, sering buang air kecil di waktu alam, terakhir sering berganti lensa kacamata, karena penglihatan saya mulai kabur. Setelah saya periksa, ternyata kadar gula sudah mencapai 385. Langsung, saya diterapi dengan mengonsumsi obat Glibenciamide 1 dosis per hari, diet tidak lebih dari 2100 kalori per hari, dan berolahraga 3 kali seminggu.
Namun, terapi diatas hanya bertahan sampai tahun 2002. Usia saya sudah 57 th, penyakit diabetes tersebut semakin mengancam. Kadar gula mencapai 345, ditambah lagi dengan munculnya gejala asam urat dan kolesterol. Diet pun diturunkan, terakhir diet tidak boleh lebih dari 1700 kalori per hari. Penyakit baru muncul, maag saya mulai terganggu. Jika saja, saya makan makanan yang mengandung asam cuka seperti pempek, begitu sakitnya, sehingga hampir membuat saya tidak sadar.
Jika terlambat makan, saya pusing dan membuat hampir tak sadar diri. Kondisi ini membuat saya tersiksa. Banyak makan gula darah saya naik, kurang makan maag saya perih. 18 Januari 2003 menjadi awal kehancuran saya. Kadar gula tidak bisa dikendalikan lagi, penglihatan saya tidak lebih dari dua meter. Urat sekitar paha dan kemaluan menegang membuat saya mengerang kesakitan. Buang air sudah tidak teratur, badan semakin lemas. Terakhir saya tidak bisa lepas dari Suntikan Neurobion 5000 sekali tiga hari.
Saya mulai putus asa dengan terapi dari dokter. Lalu, 28 Nopember 2003 saya pulang kampung. Saya mulai mencoba pengobatan tradisional di Kerinci. Saya diminta minum seduhan daun empedu tanah, tapakdara dan sebagainya selama satu bulan. Sampai di Jakarta 16 Januari 2004 saya periksa ternyata kadar gula darah tetap tinggi, mencapai 315 dan ginjal mulai terganggu.
Lalu, saya kenal produk Tianshi dari sepasang suami-istri John Achmad Husen dan Isni. Mereka menganjurkan mengonsumsi Kalsium khusus diabetes (Kalsium 2) dalam dosis tinggi untuk menyembuhkan penyakit yang telah puluhan tahun saya derita. Kemudian, dr Yanti menambahkan agar Kalsium 2 dikonsusumsi setengah bungkus sehari ditambah dengan Chitosan dua kapsul sehari.
Setelah sebelas hari saya mengonsumsi Kalsium 2 dan Chitosan sesuai anjuran, kadar gula darah saya saat puasa 113. Seminggb kemudian saya periksa darah lagi, kadar gula saat puasa 112, dan post prandial 133. Karena penasaran, seminggu kemudian saya periksa darah sekali lagi, ternyata kadar gula darah saat puasa hanya 109. Hasil yang lain, kolesterol total 163 mg/dl, asam urat 3 mg/dl.
Kini kondisi tubuh saya semakin membaik. Penyakit maag juga sembuh, sehingga tidak perlu lagi Antacidum. Daya tahan tubuh semakin meningkat, sehingga tidak perlu lagi mengonsumsi Pharasetamol dan suntikan Neurobion 5000. Walaupun mata saya belum sepenuhnya pulih, setidaknya penglihatan tidak lagi bertambah rabun.
Sumber: Seri penyakit dan penanganannya 1, Diabetes

Masih banyak kesaksian-kesaksian mereka yang sehat dari derita diabetes mellitus akan kami tampilkan pada posting selanjutnya.



SEKILAS TENTANG KALSIUM 2 & CHITOSAN

HYPERGLYCEMIA HIGH CALCIUM POWDER (KALSIUM 2): Nutrisi bubuk kalsium daya serap tinggi khusus untuk penderita diabetes.



Kalsium 2 merupakan nutrisi gizi yang diformulasikan khusus untuk penderita gula darah tinggi dan diabetes. Harga konsumen Rp 204.400,-. Isi 10 saset @ 10 gram. Setiap 10 gram memberikan lebih dari 360 gram kalsium, dengan daya serap kalsium bisa mencapai 95% sehingga tidak membahayakan ginjal.
Secara khusus ditambahkan unsur perendah kadar gula yaitu CTY, yang berkhasiat untuk mengatur sekresi insulin. Dapat meningkatkan perkembangan probiotik di dalam saluran pencernaan, mempertahankan fungsi normal saluran pencernaan, dan meningkatkan imunitas tubuh.
Komposisi alami, tidak mengandung gula, berlemak rendah, berkalori rendah.

Manfaat khusus
- Secara efektif merangsang sekresi insulin.
- Mempercepat pemilihan luka penderita diabetes.
- Menekan terjadinya peningkatan protein penyakit kencing manis dan memberikan efek kuat terhadap penurunan kadar gula dalam darah.
- Memenuhi kebutuhan kalsium yang diperlukan


Manfaat umum
- Mencegah dan membantu pemulihan penyakit osteoporosis, memelihara kesehatan tulang.
- Mencegah kerusakan gigi.
- Membantu penyembuhan rasa sakit pada pinggang.
- Mencegah dan membantu penyembuhan stres, insomnia dan gangguan saraf.
- Mencegah dan membantu penyembuhan penyakit jantung.
- Meningkatkan imunitas, menyeimbangkan gizi, dll.


CHITOSAN

Kemasan: 0,17 gram x 100 kapsul/kotak. Harga konsumen Rp 308.200,-.
Bahan dasar utama Chitosan adalah zat kerak (crust). Zat kerak pertama-tama diekstrak dari binatang berkulit keras, oleh ilmuwan Perancis Ojier pada tahun 1823. Kerak seperti ini umumnya terdapat pada kepiting, udang, serangga dan dalam jamur.
Kulit kepiting dan udang tersebut dicuci dengan larutan alkali encer untuk menghilangkan proteinnya, kemudian dengan hydrochloric acid encer untuk menghilangkan kerak dari kapurnya. Setelah itu yang tersisa adalah zat kerak.
Dalam zat kerak terdapat unsur butylosar yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Zat kerak tidak larut dalam asam maupun basa, sulit diserap oleh tubuh manusia.

Diabetes dan butylosar
Butylosar ini hanya larut dalam asam encer dan dalam cairan tubuh manusia, sehingga dapat diserap tubuh. Kerak yang telah dilepaskan acetyl-nya merupakan zat yang murni alami, tinggi sifat basanya, mengandung banyak molekul glukosa. Zat ini merupakan satu-satunya zat cellulose (serat) yang dapat dimakan dan yang mengandung muatan positif (positron).
Faktor utama yang memicu terjadinya penyakit kencing manis atau diabetes adalah kurangnya jumlah sekresi absolut maupun sekresi relatif insulin dari pankreas sehingga menimbulkan kekacauan. Ketika tubuh dalam kondisi basa, maka meningkat pula laju pemanfaatan insulin. Keadaan ini sekaligus akan mengatur kondisi keasaman cairan tubuh yang ditimbulkan oleh produksi asam organik berlebih karena terurainya lemak di dalam tubuh.
Butylosar berdaya rekat tinggi, sehingga jumlahnya akan memadai di dalam saluran usus. Keadaan ini dapat mengurangi penyerapan usus terhadap glukosa yang ada di dalam makanan, jadi mengurangi atau menunda terjadinya nilai puncak glukosa darah, sehingga tercapai efek pencegahan penyakit kencing manis.

Chitosan dan luka terbuka
Salah satu masalah yang dihadapi penderita diabetes adalah luka terbuka yang lama sekali sembuh, bahkan lebih parah lagi sampai membusuk dan berakhir dengan amputasi.
Dari berbagai kesaksian, diketahui bahwa dengan menaburkan bubuk Chitosan ke atas luka akan membantu mempercepat pemulihan luka.
Kalsium membantu pembekuan darah dari dalam, sedangkan Chitosan membantu dari dalam dan luar.

KOMPLIKASI DIABETES MELLITUS


Diabetes merupakan penyakit yang memiliki komplikasi (menyebabkan terjadinya penyakit lain). Hal ini berkaitan dengan kadar gula darah yang tinggi terus menerus, sehingga berakibat rusaknya pembuluh darah, saraf dan struktur internal lainnya.

Zat kompleks yang terdiri gula di dalam dinding pembuluh darah menyebabkan pembuluh darah menebal dan mengalami kebocoran. Akibat penebalan ini maka aliran darah akan berkurang, terutama yang menuju ke kulit dan saraf.
Kadar gula darah yang tidak terkontrol juga cenderung menyebabkan kadar zat berlemak dalam darah meningkat sehing mempercepat terjadinya aterosklerosis (penimbunan plak lemak di dalam pembuluh darah). Aterosklerosis ini 2-6 lebih sering terjadi pada penderita diabetes mellitus.
Sirkulasi darah yang buruk ini melalui pembuluh darah besar bisa melukai otak, jantung, dan pembuluh darah kaki, sedangkan pembuluh darah kecil bisa melukai mata, ginjal, saraf dan kulit serta memperlambat penyembuhan luka.
Penderita diabetes mellitus bisa mengalami berbagai komplikasi jangka panjang jika diabetes tidak dikelola dengan baik. Komplikasi yang lebih sering terjadi dan mematikan adalah serangan jantung dan stroke.
Kerusakan pada pembuluh darah mata bisa menyebabkan gangguan penglihatan akibat kerusakan pada retina mata. Kelainan fungsi ginjal bisa menyebabkan gagal ginjal sehingga penderita harus menjalani cuci darah.
Gangguan saraf dapat bermanifestasi dalam beberapa bentuk. Jika satu saraf mengalami kelainan fungsi (mononeuropati), maka sebuah lengan atau tungkai biasa secara tiba-tiba menjadi lemah. Jika saraf yang menuju ke tangan, tungkai dan kaki mengalami kerusakan (polineuropati diabetikum), maka pada lengan dan tungkai bisa dirasakan kesemutan atau nyeri seperti terbakar dan kelemahan.
Kerusakan pada saraf menyebabkan kulit lebih sering mengalami cedera karena penderita tidak dapat meredakan peruhan tekanan maupun suhu.
Berkurangnya aliran darah ke kulit juga bisa menyebabkan borok dan semua penyembuhan luka berjalan lambat. Borok di kaki bisa sangat dalam dan mengalami infeksi serta masa penyembuhannya lama sehingga sebagian tungkai harus diamputasi.
Sumber: Award Kesehatan Volume 2

KOMPLIKASI DIABETES BERISIKO KEMATIAN

Ancaman diabetes mellitus terus membayangi kehidupan masyarakat. Sekitar 12-20% penduduk dunia diperkirakan mengidap penyakit ini dan setiap 10 detik di dunia orang meninggal akibat komplikasi yang ditimbulkan.
Komplikasi diabetes terjadi pada semua organ dalam tubuh yang dialiri pembuluh darah kecil dan besar. Diabetes mellitus menjadi penyebab kematian 50% akibat penyakit jantung koroner dan 30% akibat gagal ginjal. Selain kematian, diabetes mellitus juga menyebabkan kecacatan.
Sebanyak 30% penderita diabetes mellitus mengalami kebutaan akibat komplikasi retinopati dan 10% harus menjalani amputasi tungkai kaki. Bahkan diabetes membunuh lebih banyak dibandingkan dengan HIV/AIDS.
Untuk penderita diabetes, komplikasi bisa dicegah dengan mengendalikan gula darah. Dokter tidak langsung meresepkan obat melainkan meminta pasien agar merubah gaya hidupnya. “Ubah lifestyle dengan lebih aktif melakukan kegiatan jasmani dan mengatur makan.
Sumber: http://www.medicastore.com/


MENCEGAH BAHAYA DIABETES MELLITUS

Pemantauan kadar gula darah merupakan bagian yang penting dari pengobatan diabetes mellitus. Adanya glukosa bisa diketahui dari air kemih. Tetapi, pemeriksaan air kemih bukan merupakan cara yang baik untuk memantau pengobatan atau menyesuaikan dosis pengobatan.

Saat ini kadar gula darah dapat diukur sendiri dengan mudah oleh penderita di rumah dengan menggunakan alat pengukur glukosa darah. Penderita diabetes mellitus harus mencatat kadar gula darah mereka dan melaporkannya kepada dokter agar dosis insulin atau obat hipoglikemiknya dapat disesuaikan.
Insulin maupun obat hipoglikemik per-oral bisa terlalu banyak menurunkan kadar gula darah sehingga terjadi hipoglikemia (rendahnya kadar gula dalam darah). Hipoglikemia juga bisa terjadi jika penderita kurang makan atau tidak makan pada waktunya atau melakukan olahraga yang terlalu berat tanpa makan.
Jika kadar gula darah terlalu rendah, organ pertama yang terkena pengaruhnya adalah otak. Untuk melindungi otak, tubuh segera mulai membuat glukosa dari glikogen yang tersimpan di hati.
Proses ini melibatkan pelepasan epinefrin (adrenalin), yang cenderung menyebabkan rasa lapar, kecemasan, meningkatnya kesiagaan dan gemetaran. Berkurangnya kadar glukosa darah ke otak bisa menyebabkan sakit kepala.
Hipoglikemia harus segera diatasi karena dalam beberapa menit bisa menjadi berat, menyebabkan koma dan kadang cedera otak menetap. Jika terdapat tanda hipoglikemia, penderita harus segera makan gula.
Oleh sebab itu, penderita diabetes mellitus selalu membawa permen, gula atau tablet glukosa untuk menghadapi serangan hipoglikemia. Atau penderita segera minum segelas susu, air gula atau jus buah, sepotong kue, buah-buahan atau makanan manis lainnya.

HINDARI DIABETES DENGAN MENGUBAH GAYA HIDUP

Faktor keturunan memiliki pengaruh apakah seseorang dapat terkena diabetes mellitus atau tidak. Selain keturunan, gaya hidup juga berperan besar. Diabetes tipe 2 sering terjadi pada orang yang mengalami obesitas. Obesitas atau kegemukan merupakan pemicu terpenting penyebab diabetes.
Obesitas artinya berat badan berlebih minimal sebanyak 20% dari berat badan ideal. Juga berarti indeks masa tubuh lebih dari 25 kg/m2. Lemak yang berlebih akan menyebabkan resistensi terhadap insulin. Ini menjelaskan mengapa diet dan olahraga merupakan metode penatalaksanaan untuk diabetes tipe 2.
Dengan menurunkan berat badan dan meningkatkan massa otot, akan mengurangi jumlah lemak sehingga membantu tubuh memanfaatkan insulin dengan lebih baik. Ternyata ada hubungan antara diabetes tipe 2 dengan letak tumpukan lemak terbanyak. Bila timbunan lemak terbanyak terdapat di perut maka risiko terkena diabetes lebih tinggi.
Para peneliti juga percaya bahwa gen yang membawa sifat obesitas ikut berperan dalam menyebabkan diabetes. Gen yang bernama gen obes ini mengatur berat badan melalui protein pemberi kabar apakah kita lapar atau tidak. Pada percobaan dengan tikus, bila gen ini bermutasi maka tikus akan menjadi obes (gemuk) dan mengalami diabetes tipe 2.
Penelitian menunjukkan bahwa kegemukan berhubungan dengan waktu yang dihabiskan di depan TV dan komputer. Menonton TV akan menyebabkan tidak bergerak juga berpengaruh terhadap pola makan mengemil.
Sumber: Award Kesehatan Volume 2

Sunday, August 10, 2008

DIABETES MELLITUS, APA ITU?


Banyak orang yang masih menganggap penyakit diabetes mellitus merupakan penyakit orang tua atau penyakit yang hanya timbul karena factor keturunan. Padahal, setiap orang dapat mengidap diabetes, baik tua maupun muda, termasuk Anda. Namun yang perlu Anda pahami adalah Anda tidak sendiri.

Diabetes mellitus (DM) atau disebut kencing manis, penyakit gula, adalah suatu penyakit atau gangguan kesehatan yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah, karena gula darah tersebut tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh sebagai sumber energi karena kurangnya hormone insulin atau tidak berfungsinya hormone insulin secara maksimal. Hormon insulin adalah hormone yang berfungsi membuka sel untuk memanfaatkan gula menjadi energi.
Pada orang normal, karbohidrat (berbagai jenis tepung dan gula) yang dimakan akan diubah menjadi glukosa di dalam saluran pencernaan. Glukosa ini kemudian akan dibawa oleh darah ke seluruh tubuh dan masuk kedalam sel untuk dimanfaatkan antara lain sebagai bahan baku energi. Masuknya glukosa ke dalam sel berlangsung dengan bantuan insulin, yaitu sejenis hormone yang diproduksi oleh kelenjar pancreas. Insulin berperan layaknya kunci yang membuka jalan masuk glukosa ke dalam sel.
Pada penderita diabetes mellitus, gula tidak dapat atau sukar masuk ke dalam sel. Hal ini disebabkan oleh sedikitnya hormone insulin yang diproduksi kenjar pancreas, atau karena sel tidak dapat memberikan respon yang baik terhadap insulin walaupun insulinnya sendiri sebenarnya cukup jumlahnya. Dalam bahasa ilmiah dikatakan karena kurangnya jumlah atau aktivitas reseptor insulin yang terdapat pada sel. Akibatnya gula akan menumpuk di dalam darah, tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh dan akhirnya dibuang melalui air seni atau tersisa di dalam darah.
Gangguan metabolisme karbohidrat ini menyebabkan tubuh kekurangan energi. Itu sebabnya penderita diabetes mellitus umumnya terlihat lemah, lemas dan tidak bugar. Gejala lain yang umum dirasakan penderita diabetes antara lain sering buang air kecil, mudah lapar, sering haus, penglihatan kabur, koordinasi gerak anggota tubuh terganggu, kesemutan pada tangan atau kaki, dan gatal-gatal yang sering kali sangat mengganggu.
Diabetes mellitus dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius bila tidak ditangani dengan baik. Gangguan kesehatan yang umum merupakan komplikasi dari penyakit diabetes antara lain:

- Gangguan penglihatan, baik karena rusaknya syaraf penglihatan atau karena percepatan pembentukan katarak,
- Kerusakan syaraf,
- Sakit jantung,
- Sakit ginjal dan disfungsi seksual,
- Tenggorokan kering,
- Sering kebelakang terutama malam hari,
- Rasa lelah yang sangat,
- Gatal-gatal atau luka sariawan periodic pada kemaluan.

Kadar gula yang tinggi di dalam darah menyebabkan luka sukar sembuh dan cenderung menjadi kudis atau borok. Pada beberapa penderita diabetes yang parah, sering harus dilakukan amputasi pada anggota tubuh karena luka yang tak kunjung sembuh dan membusuk.
Penyebab diabetes mellitus hingga saat ini masih merupakan misteri, walaupun factor makanan, genetik, kegemukan atau kurang gerak/latihan diyakini punya peranan.

TEST KADAR GULA DARAH

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Federasi Diabetes Internasional (IDF) memperkirakan lebih dari 50% pengidap diabetes tipe 2 tidak terdiagnosis. Mereka umumnya baru ketahuan saat berobat untuk penyakit lain.
Ada dua test yang berbeda yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah kita pre diabetes (berpotensi menderita diabetes): the Fasting Plasma Glucose Test (FPG) atau the Oral Glucose Tolerance Test (OGTT). Kadar gula darah akan terukur setelah test ini, akan menunjukkan apakah kita mempunyai metabolisme yang normal, atau apakah kita mempnyai pre diabetes atau bahkan diabetes.

Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi, meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dl. Kadar gula darah kurang dari 120-140 mg/dl pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya.
Kadar gula darah yang normal cenderung meningkat secara ringan tetapi progresif setelah usia 50 tahun, terutama pada orang-orang yang tidak aktif. Peningkatan kadar gula darah setelah makan atau minum merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin sehing mencegah kenaikan kadar gula darah yang lebhih lanjut dan menyebabkan kadar gula darah menurun secara perlahan.
Ada cara lain untuk menurunkan kadar gula darah yaitu dengan melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga, karena otot menggunakan glukosa dalam darah untuk dijadikan energi.

TIPE DIABETES MELLITUS

Diabetes mellitus tipe 1 dikenal sebagai diabetes yang tergantung insulin. Tipe ini berkembang jika tubuh tidak mampu memproduksi insulin. Jenis ini biasanya muncul sebelum usia 40 tahunan.
Penderita dirawat dengan cara menyuntikkan insulin dan diet serta latihan dianjurkan. Hanya sekitar 5-10% dari penderita diabetes menderita tipe 1.





Diabetes mellitus tipe 2 dikenal sebagai diabetes tidak tergantung insulin. Diabetes tipe 2 berkembang ketika tubuh masih mampu menghasilkan insulin tetapi tidak cukup atau insulin yang dihasilkan tidak bekerja secara sempurna (insulin resistance). Sekitar 90-95% penderita diabetes memiliki tipe ini.
Penderita dirawat dengan makanan dan latihan, tablet dan suntik insulin. Tujuan utama dari perawatan ini adalah untuk mencapai kadar gula dan tekanan darah yang senormal mungkin.

Guna mencegah terjadinya komplikasi, penderita dianjurkan untuk menjalani gaya hidup sehat, yang secara jangka panjang mampu melindungi dan mencegah terjadinya serangan ke mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah utama.

Sumber: Award Kesehatan Volume 2 dan Seri Penyakit dan Penanganannya 1: Diabetes

Saturday, August 9, 2008

DIABETES MELLITUS, Jumlah Penderita di Indonesia Keempat Dunia

Jumlah penderita diabetes mellitus yang terus meningkat di Indonesia perlu diwaspadai karena kini Indonesia menempati urutan keempat terbesar dunia dengan prevalensi 8,6 persen dari total penduduk setelah India, China, dan Amerita Serikat.
Mengutip data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari saat membuka Kongres Nasional VI Persatuan Diabetes Indonesia di Jakarta, Sabtu (3/9), menambahkan perlunya upaya pencegahan dan penanggulangan. Karena bila telah terjadi komplikasi, bisa terjadi kecacatan, menurunnya usia harapan hidup dan tinggginya pembiayaan kesehatan untuk semua golongan masyarakat, katanya.
Komplikasi diabetes antara lain penyakit pembuluh koroner (jantung koroner), penyakit pembuluh darah perifer, stroke, neuropati diabetic (gangguan pada pembuluh saraf), amputasi, gagal ginjal, dan kebutaan.
Data dari Departemen Kesehatan menunjukkan, jumlah pasien diabetes rawat inap maupun rawat jalan di rumah sakit menempati urutan pertama dari seluruh penyakit endokrin.

Tahun 1995 jumlah pengidap diabetes diperkirakan 4,5 juta, tetapi tahun 2005 diperkirakan menjadi 12,4 juta penderita. Peningkatan ini terutama diakibatkan oleh pertumbuhan populasi, proses penuaan, pola makan yang tidak sehat, obesitas, dan gaya hidup sedentaris (kurang olahraga).
Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis karena hal-hal di atas, faktor keturunan, atau gabungannya.

Defisiensi insulin
Pada penderita diabetes terjadi defisiensi dalam produk insulin oleh pankreas. Padahal, insulin dibutuhkan untuk mengendalikan kadar glukosa dalam darah dengan cara menyalurkannya ke dalam sel-sel tubuh yang membutuhkan. Glukosa dibutuhkan sebagai sumber energi tubuh.
Selain menyalurkan glukosa ke dalam tubuh, insulin juga membantu pembentukan jaringan otot dan lemak dengan menyimpan glukosa dalam bentuk glukogen sebagai cadangan energi dalam tubuh kita. Bila produksi insulin cukup dan bekerja dengan efektif, kadar glukosa dalam darah dipertahankan pada kisaran 60 sampai 115 mg/dl.
Karena adanya gangguan produksi dan atau efektivitas insulin, maka pada diabetes mellitus terjadi peningkatan kadar glukosa dalam darah. Peningkatan konsentrasi glukosa dalam darah dapat mengganggu berbagai sistem tubuh, khususnya pembuluh darah dan persarafan.
Menurut konsensus pengelolaan diabetes mellitus di Indonesia, diabetes mellitus ditetapkan bila pada pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu mencapai 200 mg/dl atau lebih atau kadar glukosa darah puasa 126 mg/dl.
Terdapat dua jenis diabetes mellitus, yaitu diabetes mellitus tipe 1, yaitu kondisi defisiensi produk insulin oleh pankreas. Kondisi ini hanya bisa diobati dengan pemberian insulin. Banyak ditemukan pada anak-anak dan remaja, tetapi belakangan ini banyak pula pada orang dewasa.
Selain itu, diabetes mellitus tipe 2 yang terjadi akibat ketidakmampuan tubuh untuk berespons dengan wajar terhadap aktivitas insulin (resistensi insulin) sehingga tidak tercapai kadar glukosa yang normal dalam darah. Diabetes mellitus tipe 2 lebih banyak ditemukan dan diperkirakan meliputi sekitas 90 persen dari semua kasus diabetes di seluruh dunia. Meskipun lebih sering diderita orang dewasa, diabetes tipe 2 mulai diderita kelompok usia remaja.
Diabetes mellitus bisa menunjukkan gejala yang tampak jelas, tersamar, tetapi pada beberapa orang, diabetes bisa diderita tanpa gejala. Pada diabetes tipe 1, gejala klasik meliputi sering buang air kecil, mudah haus, berat badan menurun meskipun asupan cukup, dan mudah lelah. Gejala-gejala ini tidak terlalu nyata pada tipe 2 sehingga pasien baru didiagnosis setelah terjadi komplikasi.

(Jakarta, Kompas, Senin 05 September 2005)

Back to Nature


Motto pengobatan alternatif: “Semua penyakit manusia umumnya dapat diobati dengan pengobatan yang bersifat alami, seperti dengan menggunakan obat-obat HERBAL. Apabila kita tidak dapat menemukan cara pengobatan dari bahan-bahan alami, itu bukan berarti bahan-bahan tersebut tidak berguna, melainkan cara yang kita gunakan salah atau belum menemukan herbal/nutrisi alami yang tepat”.